Kamis, 30 Desember 2010

Doktrin, Mistisisme, dan Kekuatan Pikiran

Doktrin, Mistisisme, dan Kekuatan Pikiran

Aku sering merasakan ada kekuatan atau sebuah energi yang tak dapat kujabarkan dengan rasionalisme, ketika aku berada di sebuah masjid atau gereja, aku merasakan kedamaian, ketenangan dan rasa aman, namun berbeda ketika aku berada di sebuah kuburan, aku merasa suasana menjadi mencekan, seolah ada ancaman kepada diriku yang akan datang sewaktu-waktu untuk menikam.

Dari pengalaman yang kurasakan itu, aku menjadi bertanya-tanya mengapa demikian, apa yang memuat rasa ku muncul bermacam-macam di tempat-tempat tertentu. Tentunya berawal dari sebuah cerita, ketika kecil aku sering mendengar cerita bahwa masjid adalah rumah Tuhan, di dalam masjid tak mungkin ada setan, setan akan terbakar. Sebuah cerita yang lain bahwa di kuburan adalah tempat hantu. Tanpa kusadari cerita-cerita itu telah mengendap ke alam bawah sadarku, dan bekerja secara otomatis menjadi sebuah rasa ketika aku berada di mana, rasa damai atau rasa takut. Padahal jika aku berada di masjid atau gereja, aku tak pernah melihat wajah Tuhan, pun demikian ketika aku berada di kuburan, aku tak pernah melihat hantu. Kini kusimpulkan bahwa rasa tersebut adalah hasil sebuah konstruksi pikiranku atas cerita-cerita yang telah men-doktrinku, dan tanpa sadar pikiranku telah me-resistensinya ke alam bawah sadar, yang membuat rasa damai atau takut itu bekerja secara otomatis.


Mengapa di kuburan ada hantu, bukan waktunya lagi kini aku percaya kepada cerita-cerita mistis, aku adalah makhluk rasional. Mana mungkin orang yang telah meninggal akan berubah menjadi hantu, itu sangat bertentangan dengan kepercayaanku, aku pun tak terima jika aku meninggal nanti akan berubah menjadi hantu gentayangan, roh-roh gentayangan. Namun atas pengakuan orang-orang yang pernah melihat hantu, kejadian demikian memang benar-benar ada. Lalu bagaimana aku harus menyikapinya.

Pertama aku sangat yakin alam memiliki energi, hal ini telah terbukti dari sebuah penelitian air, dimana molekul-molekul air akan menjadi indah jika kita memikirkan hal-hal yang positif, dan berbanding terbalik jika pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal negatif. Mungkin alam jugalah demikian, ketika seseorang berada di sebuah kuburan, dalam pikirannya dipenuhi dengan mistisisme, alampun menangkap pikiran negatif tersebut dan mengirim sinyal energi negatifnya kepada kita. Energi yang kita tangkap tersebut semakin meneguhkan rasa cemas kita, dari rasa cemas ini bisa saja muncul halusinasi tentang obyek-obyek yang mengerikan yang sudah kita pikiran telah berada di tempat itu.

Dari buku yang pernah kubaca mengenai sebuah doktrin, kira-kira penjelasannya seperti ini. Pikiran-pikiran kosong yang terdoktrin dengan kuat, akan mempengaruhi kejiwaan sesorang, dalam artian mempegaruhi psikologi orang tersebut, sehingga kepercayaan muncul, dan dengan kepercayaan itu, kita cenderung mengarah kepada hal-hal yang menjadi deskripsi dari kepercayaan sendiri. Sebenarnya hal ini menunjukakan gejala kejiwaan dalam fase rendah, jika fasenya lebih tinggi gejala ini bisa dikatakan telah menjadi endemi bagi seseorang, hingga terjadi halusinasi, atau munculnya obyek real dari apa yang kita pikirkan. Jadi aku menyimpulkannya aku dan anda yang ketakutan berada di kuburan adalah orang-orang yang mengalami sakit jiwa meski masih dalam fase yang rendah. Tapi tenang saja, aku tak kan menyebut diri anda gila, mungkin lebih tepat pemikiranku lah yang gila, agar tak terjadi pertikaian antara aku dan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar